Latar
Belakang
Harapan
berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu
terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang manusia tanpa harapan adalah
manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalah sesuatu
yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam
spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagai sesuatu
yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan
tujuan.
Maka
bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan
bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berawal dari usaha. Dia
adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau
sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
Harapan
dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan.
Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah. Seolah kita
punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko. Ini kita sebut sebagai
perlawanan. Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita
maka dia cenderung untuk bersikap pasif, Oleh karena itu dalam makalah ini kita
dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan harapan.
Studi Pustaka
Agar
tidak terjadi kesalah pahaman maka pembahasan masalah kami membatasi dan
menetapkan objeknya sebagai berikut : Pengertian Harapan, Apa sebab manusia mempunyai
harapan, Pengertian Doa, Kepercayaan, Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya.
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah:
·
Menjelaskan kepada pembaca mengenai manusia dan harapan
·
Menginformasikan bagaimana hubungan manusia dan harapan
Kami
membuat makalah ini disebabkan oleh dorongan akibat tingginya kesalah pahaman mengertinya
masyarakat mengenai hubungan manusia dan harapan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang
bermanfaat bagi semua pihak.
Bekasi,
30 Maret 2014
Tim
Penyusun (Kelompok 10)
Daftar ISI
Latar
Belakang 1
Studi
Pustaka
2
Daftar ISI
3
Pengertian
Harapan
4
Pengertian
Doa 5
Pengertian
kepercayaan 5
Kepercayaan
dan usaha
untuk
meningkatkannya 6
Mind
map 8
Daftar
Pustaka 9
I.
Pengertian Harapan
Harapan
atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan
di dapat atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang.
Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan
terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya
harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu.
Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata
dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa
pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir
positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam
psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir
pesimis".
Kalimat
lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak
memiliki dasar yang kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan
tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
Contoh
– contoh harapan :
* Budi seorang mahasiswa Gunadarma, ia rajin
belajar dengan harapan didalam ujian tengah semester mendapatkan nilai yang memuaskan.
* Kadir
seorang pegawai yang rajin. Sejak mulai menggarap pekerjaannya ia mempunyai
harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan,
karena itu berusaha bersungguh – sungguh dengan usahanya.
II.
Sebab manusia mempunyai
harapan
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya.
maka manusia
mempunyai harapan untuk Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Untuk memenuhi
semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini
disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmani
maupun kemampuan berpikirnya.
Dengan adanya
dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai
harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia
itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
(be loving and love)\
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self
actualization)
III.
Pengertian Do’a
Doa adalah
permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu
kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya
Hakikat doa
adalah menunjukan ketergantungan kita kepada Tuhan dan berlepas diri daya dan
upaya mahkluk. Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia , didalam doa
terkandung pujian terhadap Tuhan.
IV.
Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Tiga teori kebenaran :
1)
Teori Koherensi atau konsistensi
Suatu
pernyataan diaggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2)
Teori Korespondensi
Suatu
teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang
dituju oleh pernyataan tersebut.
3)
Teori Pragmatis
Kebenanran
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Ada
beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
1.
Edo tidak percaya pada diri sendiri.
2.
Adit tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang
dapat dipercaya.
3.
Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
4.
Orang muslim harus percaya akan nasehat – nasehat yang
berasal dari Al-qur’an.
Dengan
berbagai contoh kalimat diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa dasar
kepercayaan itu adalah kebenaran.
V.
Kepercayaan dan Usaha untuk
meningkatkannya
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan menjadi :
1.
Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak
salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau
dipercayakan kepadanya.
2.
Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata
hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
3.
Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara
berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai
warga negara mempercayai pemerintah / negara.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting
percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan
sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha
itu bergantung kepada pribadi suatu kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu
antara lain :
1.
Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2.
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3.
Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan
jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
4.
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5.
Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan
sebagainya
Daftar Pustaka
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/sebab-manusia-mempunyai-harapan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan
http://theviq.blogspot.com/2009/04/ibd-manusia-dan-harapan.html
http://zoelkiflyunismuh10wordpres.wordpress.com/2013/03/19/pengertian-doa/
http://fandykarisma.wordpress.com/2012/01/10/manusia-dan-harapan/
http://rulrul.wordpress.com/2011/03/16/rangkuman-ibd-manusia-dan-harapan/
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus