Ekologi adalah ilmu yang mempelajri hubungan antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi,
makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi
tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya,
yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara
lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi,
sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan,
tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ekosistem
air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem
air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah
sungai.
B. EKOLOGI PERAIRAN TAWAR
Hanya 3% air di permukaan bumi ini adalah air tawar. Sebagian besar dapat membeku dalam glasier dan es atau terbenam dalam akuifer. Sisanya terdapat dalam danau, kolam, sungai, dan aliran. Perairan tawar kebanyakan berupa perairan pedalaman. Susunan dan kadar garam terlarutnya relative rendah atau dapat diabaikan. Ekosistem perairan tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu air tawar mengalir (lotik) dan ait tawar diam (lentik). Air tawar mengalir terdiri dari air bergerak yang mengalir terus-menerus kea rah tertentu, termasuk semua sungai dan aliran dengan segala ukuran. Sedangkan periaran tawar lentik terdediri dari air tergenang, seperti danau, kolam, dan rawa.
I. Perairan Lotik
Perairan mengalir mempunyai corak tertentu yangsecara jelas membedakannya dengan perairan tergenang. Sejumlah tumbuhan terdapat terbatas pada air yang mengalir. Tumbuhan tersebut mencakup spesies ganggang merah dan paku air. Ada juga tumbuhan bunga yang khas pada air mengalir, yang secara tertaur berkembang biak dengan biji. Hewan air mengalir mencakup siput air tawar, hydroid, lintah, dan larva lalat hitam.
Beberapa corak pentingpada habitat air mengalir atau tepian air, dapat dijelaskan dalam suatu perbandingan dengan keadaan air tergenang.
1. Pada air mengalir, alirannya sering bergolak-galik, tetapi dalam air tergenag alirannya, kalau ada, sangat lamban.
2. Dalam air mengalir pelapisan sangat jarang terjadi.
3. Hubungan antara kepekatan air dan suhu tak bersangkut paut karena arus yang bergolak.
4. Pada air mengalir jarang terjadi deoksigenasi. Tetapi pada air tergenang adalah laziim terjadi.
5. Penumpukan gas seperti karbondioksida dan hidrogensulfida pada air mengalir sangat kecil atau minimum.
6. Tumbuhan mengakar tak banyak ditemukan di dalam air mengalir karena terganggu oleh penghanyutan.
7. Plankton tak dapat berkembang subur dalam air mengalir. Plankton yang lazim ditemukan adalah diatom dan rotifer.
II. Perairan lentik
Tubuh air tawar tergenag yang besar tidak terpengaruh oleh perubahan besar dalam suhu. Air tawar tergenang terdiri dari tiga jenis berdasarkan keadaan haranya, yaitu oligotrofik, yang miskin hara dan humus. Distrofik, yang miskin hara tetapi kaya humus; dan eutrofik, yang airnya kaya hara dan humus.
Komponen biotik dalam ekosistem perairan tawar
Tumbuhan air tawar dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Jenis tumbuhan merapung. Mencakup ganggung apung renik Lemna, Wolfia, Salvinia, tumbuhan selada air, dan eceng gondok.
2. Jenis daun merapung. Tumbuhan ini berakar tetapi tangkai daunnya memanjang sampai ke permukaan air. Contohnya seperti teratai.
3. Jenis timbul. Tumbuhan ini berakar, sebagian batang mencuat ke atas air. Misalnya, Thypa dan Phragmites.
4. Jenis terendam. Jenis ini merupakan yang paling khas, seperti Cerathopyllum demersum, Myriophyllum, maupun spesies Chara.
Jenis
Ekosistem Perairan secara Tergenang (Lentik) :
A. Danau
Danau merupakan kumpulan air yang seolah-olah berda dalam suatu baskom dan
tidak mempunyai hubungan dengan laut atau merupakan suatu badan air yang
menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter
persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya
matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi
fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari
disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang
drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan
daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai
dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi.
Beberapa
fungsi danau secara ekosistem adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber plasma nutfah yang
berpotensi sebagai penyumbang bahan genetik
2. Sebagai tempat berlangsungnya siklus
hidup jenis flora/fauna yang penting
3. Sebagai sumber air yang dapat
digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya (rumahtangga, industri dan
pertanian)
4. Sebagai tempat penyimpanan kelebihan
air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan, sungai-sungai atau dari
sumber-sumber air bawah tanah
5. Memelihara iklim mikro, di mana
keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi kelembaman dan tingkat curah
hujan setempat
6. Sebagai sarana tranportasi untuk
memindahkan hasil-hasil pertanian dari tempat satu ke tempat lainnya
7. Sebagai penghasil energi melalui plta
8. Sebagai sarana rekreasi dan objek
pariwisata.
Berdasarkan
hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
a.
Daerah
litoral
Daerah
ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal.
Contohnya berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia
air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa
mamalia yang sering mencari makan di danau.
b.
Daerah limnetik
Daerah
ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus
sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang
dan sianobakteri.
c.
Daerah
profundal
Daerah
ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
d.
Daerah
bentik (daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa
organisme mati)
Danau
juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai
berikut
a. Danau
Oligotropik
Oligotropik
merupakan danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di
daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh
sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
b.
Danau Eutropik
Eutropik
merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan,
karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh,
terdapat bermacam-macam organisme, dangkal, kaya akan fosfor, bahan organik dan
plankton sertaoksigen terdapat di daerah profundal. Danau atau kolam Eutrofik
mempunyai keanekaragaman organisme yang tinggi.
B. Rawa
Rawa
dan payau merupakan bentuk peralihan antara air terbuka dan dataran. Rawa
biasanya dikelilingi vegetasi, umunya dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi
rawa terdiri dari tumbuh-tumbuhan menahun yang selalu hijau yang diselingiu
oleh tamnaman merambat. Variasi atau keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat
protozoa, rotifer, nematode, larva capung, Amphisoda, Isopoda, ikan, dan
kura-kura. Pada lapisan dasar terdapat insekta, keong, dan ikan-ikan. Dalam
keadaan yang tidak menyenangkan penghuni rawa membentuk kista. Sebagai contoh
ikan (lepidosiner dan ceratodus) mem bungkus diri dengan lumpur selama beberapa
bulan.
Telaah
Menurut saya,ternyata
ekologi air sangat banyak mulai dari jenis makhluk hidup yang ada di perairan
serta jenis-jenis ekologi air. Maka dari itu sebaiknya kita jangan merusak
lingkungan peraiaran karena masih banyak makhluk hidup yang ada pada perairan.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar