Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus
lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel
bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik,
termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat
seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan
pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik
komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi. Elektronika digital
adalah sistem elektronik yang menggunakan signal digital. Signal digital
didasarkan pada signal yang bersifat terputus-putus. Biasanya dilambangkan
dengan notasi aljabar 1 dan 0. Notasi 1 melambangkan terjadinya hubungan
dan notasi 0 melambangkan tidak terjadinya hubungan. Contoh yang paling gampang
untuk memahami pengertian ini adalah saklar lampu. Ketika kalian tekan ON
berarti terjadi hubungan sehingga dinotasikan 1. Ketika kalian tekan OFF maka
akan berlaku sebaliknya. Elektronik digital merupakan aplikasi dari aljabar
boolean dan digunakan pada berbagai bidang seperti komputer, telpon
selular dan berbagai perangkat lain. Hal ini karena elektronik digital
mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: sistem digital mempunyai
antar muka yang mudah dikendalikan dengan komputer dan perangkat lunak,
penyimpanan informasi jauh lebih mudah dilakukan dalam sistem digital
dibandingkan dengan analog. Namun sistem digital juga memiliki beberapa
kelemahan, yaitu: pada beberapa kasus sistem digital membutuhkan lebih banyak
energi, lebih mahal dan rapuh.
A. Sistem
Bilangan
Sistem bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran
dari suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan basis tertentu yang
tergantung dari jumlah bilangan yang digunakan. Jenis sistem bilangan yaitu:
a) Sistem bilangan
desimal
Basis : 10
Bilangan :0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
b) Sistem bilangan biner
Basis : 2
Bilangan : 0,1
c) Sistem bilangan oktal
Basis : 8
Bilangan :0,1,2,3,4,5,6,7
d) Sistem bilangan hexadesimal
Basis : 16
Bilangan : 0, 1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
Bilangan bertanda
Sandi bilangan bertanda
B. Gerbang
logika
Gerbang Logik Dasar adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang
mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik.
Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula
dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat
sifat elektromagnetik(relay), cairan, optik dan
bahkan mekanik.
JENIS GERBANG LOGIKA DASAR
Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik
(inverter) memiliki fungsi membalik logika tegangan inputnya pada
outputnya. Sebuah inverter (pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan
dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan
keadaan masukan. Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya.
Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan
rendah atau “1” dan “0”, maka membalik logika tegangan berarti mengubah “1”
menjadi "0” atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu. Simbul atau tanda
gambar pintu NOTditunjukkan pada gambar.
Gerbang AND (AND GATE) atau dapat pula
disebut gate AND ,adalah suatu rangkaian logika yang
mempunyai beberapa jalan masuk (input) dan hanya mempunyai satu jalan keluar
(output). Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal
masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan
sinyal keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus bernilai tinggi.
Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya
memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya
inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah
semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang OR akan memberikan
sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai
tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal
keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah.
d) Gerbang NAND
Gerbang NAND adalah suatu
NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang
NAND akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan
bernilai tinggi.
e) Gerbang NOR
Gerbang NOR adalah suatu
NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang
NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal
masukanya bernilai rendah.
f) Gerbang X-OR
Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah
jika semua sinyal masukan bernilai rendah atau semua masukan bernilai tinggi
atau dengan kata lain bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika
sinyal masukan bernilai sama semua.
Gerbang X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi
jika semua sinyal masukan bernilai sama (kebalikan dari gerbang X-OR).
C. Gerbang-gerbang
logika lain
Gerbang logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih
dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan
tinggi atau rendah. Dikarenakan analisis gerbang logika menggunakan aljabar
boolean maka gerbang logika juga seringdisebut dengan rangkaian logika.
Rangkaian logika sering kita jumpai pada sirkuit digital yang diimplementasikan
secara elektronik dengan menggunakan dioda atau transistor .
Ada7 gerbang logika yang kita ketahui yang dibagi menjadi 2
jenis, yaitu :
1) Gerbang logika
Inventer
Inverter (pembalik ) merupakan gerbang logika dengan satu
sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana sinyal keluaran selalu
berlawanan dengan keadaan sinyal masukan. ((Syafari, 2003).
2) Gerbang logika
non-Inverter
Berbeda dengan gerbang logika Inverter yang
sinyal masukannya hanya satu untuk gerbang logika non-Inverter sinyal
masukannya ada dua atau lebih sehingga hasil (output) sinyal keluaran
sangat tergantung oleh sinyal masukannya dan gerbang logika yang
dilaluinya (NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR, XNOR). Yang termasuk gerbang logika non-Inverter
adalah :
a) Gerbang NOT
Rangkaian NOT juga dikenal sebagai inverter dan dinyatakan
sebagai Y = A’. Nilai output Y merupakan negasi dari nilai input A. Jika input
A bernilai “1’, maka nilai output Y menjadi “0” demikian sebaliknya.
b) Gerbang AND
Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan
tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang AND mempunyai sifat bila sinyal
keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan
tinggi (1).
c) Gerbang OR
Gerbang OR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan
tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang OR mempunyai sifat bila salah
satu dari sinyal masukan tinggi (1), maka sinyal keluaran akan menjadi
tinggi (1) juga.
Fungsi gerbang OR :
- Y = A OR B Y = A + B.
atau Misal : A = 1 , B = 1 maka Y = 1 + 1 = 1.
A = 1 , B = 0 maka Y = 1 + 0 = 0.
d) Gerbang NAND (Not-AND)
Gerbang NAND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal
masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang NAND mempunyai sifat
bila sinyal keluaran ingin rendah (0) maka semua sinyal masukan harus
dalam keadaan tinggi (1).
e) Gerbang NAND juga
disebut juga Universal Gate karena kombinasi dari rangkaian
gerbang NAND dapat digunakan untuk memenuhi semua fungsi dasar gerbang
logika yang lain.
f) Gerbang NOR (Not-OR)
Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan
tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang NOR mempunyai sifat bila sinyal
keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan
rendah (0). Jadi gerbang NOR hanya mengenal sinyal masukan yang semua
bitnya bernilai nol.
g) Gerbang XOR
(Antivalen, Exclusive-OR)
Gerbang XOR disebut juga gerbang EXCLUSIVE OR dikarenakan
hanya mengenali sinyal yang memiliki bit 1 (tinggi) dalam jumlah ganjil
untuk menghasilkan sinyal keluaran bernilai tinggi (1). (Syafari, 2003).
h) Gerbang XNOR
(Ekuivalen, Not-Exclusive-OR)
Gerbang XNOR disebut juga gerbang Not-EXCLUSIVE-OR. Gerbang
XNOR mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin benilai tinggi (1) maka
sinyal masukannya harus benilai genap (kedua nilai masukan harus rendah
keduanya atau tinggi keduanya). (Syafari, 2003).
D. Rangkaian
TTL
Dengan menggunakan teknik-teknik fotografi yang maju,
rangkaian-rangkaian miniatur pada permukaan sebuah serpih (sepotong bahan
semikonduktor yang kecil) dapat dihasilkan dalam pabrik. Jaringan yang
terbentuk itu demikian kecilnya sehingga sambungan-sambungannya hanya dapat
dilihat dengan sebuah mikroskop. Rangkaian semacam itu disebut rangkaian
terpadu (IC), karena komponenkomponennya (transistor, diode, hambatan)
merupakan bagian integral dari serpih yang bersangkutan.
Seri
7400 adalah jenis rangkaian TTL yang diperkenalkan oleh Texas Instruments pada
tahun 1964. Dari ,semua IC bipolar, seri 7400 telah menjadi tipe yang paling
banyak digunakan. Keluarga TTL ini terdiri dari beraneka jenis
serpih-serpih SSI dan MSI yang memungkinkan pembentukan hampir segala macam
rangkaian dan sistem digital. Namun susunan masukan emiter majemuk dan
konfigurasi keluaran tolem-pole masih tetap dipertahankan (satu pengecuali
adalah konfjgurasi kolektor terbuka yang akan dibicarakan kemudian). Misalnya,
7400 adalah serpih yang membuat empat buah gerbang NAND 2-masukan dalam
satu,kemasan. Begitu pula, IC 7402 terdiri dari empat buah gerbang NOR
2-masukan; 7404 berisi enam buah pembalik-(inverter), dan seterus nya.
TTLKecepatan-Tinggi
Dengan memperkecil nilai hambatan-hambatannya, pihak pabrik
dapat menurunkan konstanta waktu internalnya, dan ini berarti mengurangi, waktu
tunda propagasinya
Gerbang NAND
Semua piranti seri 7400 adalah turunan dari gerbang NAND 2
masukan.Untuk mendapatkan gerbang NAND 3,4 dan 8 , dipergunakan transistor
dengan 3,4 dan 8 emiter. Karena berupa rangkaian dasar, gerbang-gerbang NAND
merupakan piranti yang termurah dari seri 7400.
Gerbang AND dan OR
Untuk menghasilkan fungsi logika AND satu tahapan
konfigurasi emiter sekutu harus disisipkan (common emitter) sebelum keluaran
totem-pole dari rancangan dasar gerbang NAND. Inversi ekstra tambahan yang
ditimbulkan akan mengubah fungsi logika NAND menjadi gerbang AND. Melalui cara
serupa, konfigurasi emiter sekutu dapat pula disisipkan sebelum keluaran
totem-pole pada rangkaian .Akan mengubah gerbang NOR menjadi gerbang OR.
E. Aljabar
Boold
Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan
variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan
dengan huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT(komplemen).
Fungsi boolean terdiri dari variabel-variabel biner yang menunjukkan fungsi,
suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang dibentuk dengan
menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan 1, simbol-simbol
operasi logik, dan tanda kurung.
a) Fungsi Boolean
Suatu fungsi boolean bisa dinyatakan dalam tabel kebenaran.
Suatu tabel kebenaran untuk fungsi boolean merupakan daftar semua kombinasi
angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel biner dan daftar
yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi biner.
b) Gerbang Logika
Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam
elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan
logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama
diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan
tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang
memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay), cairan, optik dan bahkan
mekanik.
Pengertian Gerbang (Gate) :
- Rangkaian satu atau lebih sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal keluaran.
- Rangkaian digital (dua keadaan), karena sinyal masukan atau keluaran hanya berupa tegangan tinggi atau rendah (1 atau 0).
- Setiap keluarannya tergantung sepenuhnya pada sinyal yang diberikan pada masukan-masukannya.
c) Operasi Logika NOT
(Invers)
Gerbang NOT hanya memiliki satu saluran masukan dan satu
saluran keluaran. Keadaan keluaran gerbang NOT selalu berlawanan (kebalikan
atau komplemen) dari keadaan masukannya.
Operasi merubah logika 1 ke 0 dan sebaliknya:
x = x’
d) Operasi Logika AND
Gerbang AND memiliki dua atau lebih saluran masukan dan satu
saluran keluaran. Keadaan keluaran gerbang AND akan 1 (tinggi) bila dan hanya
bila semua masukannya dalam keadaan 1 (tinggi).
Operasi logika AND yaitu:
- Operasi antara dua variabel (A,B)
- Operasi ini akan menghasilkan logika 1, jika kedua variabel tersebut berlogika 1
e) Operasi
Logika OR
Gerbang OR memiliki dua atau lebih saluran masukan dan satu
saluran keluaran. Keadaan keluaran gerbang OR akan 1 (tinggi) bila satu atau
lebih masukannya dalam keadaan 1 (tinggi).
Operasi logika OR yaitu:
- Operasi antara 2 variabel (A,B).
- Operasi ini akan menghasilkan logika 0, jika kedua variabel tersebut berlogika 0.
F. ALU
ALU (Arithmatic Logical Unit) adalah salah satu
bagian/komponen dalam sistem di dalam sistem komputer yang berfungsi
melakukan operasi/perhitungan aritmatika dan logika (Contoh
operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh
operasi logika adalah logika AND dan OR. ALU bekerja besama-sama memori, di
mana hasil dari perhitungan di dalam ALU di simpan ke dalam memori. Perhitungan
dalam ALU menggunakan kode biner, yang merepresentasikan instruksi yang akan
dieksekusi (opcode) dan data yang diolah (operand). ALU biasanya menggunakan
sistem bilangan biner two’s complement. ALU mendapat data dari
register. Kemudian data tersebut diproses dan hasilnya akan disimpan dalam
register tersendiri yaitu ALU output register, sebelum disimpan dalam
memori.
Pada saat sekarang ini sebuah chip/IC dapat mempunyai
beberapa ALU sekaligus yang memungkinkan untuk melakukan kalkulasi secara
paralel. Salah satu chip ALU yang sederhana (terdiri dari 1 buah ALU) adalah IC
74LS382/HC382ALU (TTL). IC ini terdiri dari 20 kaki dan beroperasi dengan 4×2
pin data input (pinA dan pinB) dengan 4 pin keluaran (pinF).
Arithmatic Logical Unit (ALU), fungsi unit ini
adalah untuk melakukan suatu proses data yang berbentuk angka dan logika,
seperti data matematika dan statistika. ALU terdiri dari register-register untuk
menyimpan informasi.Tugas utama dari ALU adalah melakukan perhitungan
aritmatika (matematika) yang terjadi sesuai dengan instruksi program. Rangkaian
pada ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan
dinamakan dengan Adder. Adder digunakan untuk memproses operasi aritmetika,
Adder juga disebut rangkaian kombinasional aritmatika.
Ada 3 jenis adder:
1. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan dua bit disebut Half
Adder.
2. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan tiga bit disebut Full
Adder.
3. Rangkain Adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut
Paralel Adder
1. HALF ADDER
Rangkaian Half Adder merupakan dasar penjumlahan
bilangan Biner yang terdiri dari satu bit, oleh karena itu dinamai Penjumlah
Tak Lengkap.
a. jika A = 0 dan B = 0 dijumlahkan, hasilnya S
( Sum ) = 0.
b. jika A = 0 dan B = 1 dijumlahkan, hasilnya S
( Sum ) = 1.
c. jika A = 1 dan B = 1 dijumlahkan, hasilnya S
( Sum ) = 0
jika A = 1 dan B =1 dijumlahkan, hasilnya S
( Sum ) = 0. dengan nilai pindahan cy(Carry Out) = 1
Dengan demikian, half adder memiliki 2 masukan ( A dan B )
dan dua keluaran ( S dan Cy ).
2. FULL ADDER
Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang
telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada
posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder sebagai penjumlah
pada bit-bit selain yang terendah. Full Adder menjumlahkan dua bit
input ditambah dengan nilai Carry-Out dari penjumlahan bit
sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit
kelebihannya (carry-out).
3. PARALEL ADDER
Rangkaian Parallel Adder adalah rangkaian penjumlah dari dua
bilangan yang telah dikonversikan ke dalam bentuk biner. Anggap ada dua buah
register A dan B, masing-masing register terdiri dari 4 bit biner : A3A2A1A0
dan B3B2B1B0.
Rangkaian Parallel Adder terdiri dari Sebuah Half Adder (HA)
pada Least Significant Bit (LSB) dari masing-masing input dan
beberapa Full Adder pada bit-bit berikutnya. Prinsip kerja dari Parallel Adder
adalah sebagai berikut : penjumlahan dilakukan mulai dari LSB-nya. Jika hasil
penjumlahan adalah bilangan desimal “2” atau lebih, maka bit kelebihannya
disimpan pada Cout, sedangkan bit di bawahnya akan dikeluarkan pada Σ. Begitu
seterusnya menuju ke Most Significant Bit (MSB)nya.
Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi
sesuai dengan instruksi program yaitu operasi logika (logical operation).
Operasi logika meliputi perbandingan dua buah elemen logika dengan menggunakan
operator logika.
Arithmatic Logical Unit (ALU):
Bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data komputer.
ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena
bagian ini mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang diberikan
padanya
ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit
logika boolean, yang masing – masing memiliki spesifikasi dan tugas tersendiri.
Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU
adalah Add(penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak
bertanda), Sub(pengurangan), Subu (pengurangan tidak bertanda),
and, or, xor, sll (shift
Flip-flop adalah rangkaian arus listrik yang bekerja berdasarkan
arus listrik dari berbagai macam gerbang sederhana dari arus listrik yang
berhubungan saling menyilang. flip-flop biasa digunakan sebagai pengolahan data
digital yang di terapkan ke perangkat elektronik.
Flip-flop disebut juga sebagai latch karena flip-flop jika
diberi suatu informasi atau sinyal maka informasi atau sinyal tersebut akan
terkunci didalamnya.
Flip-flop juga termasuk keluarga multivibrator bistabil, yaitu
rangkaian elektronik yang memiliki dua keadaan stabil dan pada keluarannya
dihubungkan kembali pada salah satu masukannya sebagai umpan balik.
Jenis-jenis Flip-Flop
1. JK Flip-Flop (Master Slave JK
Flip-Flop)
Flip-Flop ini terdiri dari 3 inputan yaitu :
- J
- K
- Dan Clock
Kelebihan JK Flip-flop adalah tidak
adanya kondisi terlarang atau yang berarti di beri berapapun inputan asalkan
terdapat clock maka akan terjadi perubahan pada keluarannya / outputnya.
berikut adalah symbol dan tabel kebenaran dari JK Flip-Flop.
2. RS Flip-Flop
RS FF ini adalah dasar dari semua
Flip-flop yang memiliki 2 gerbang inputan / masukan yaitu R dan S. R
artinya "RESET" dan S artinya "SET". Flip-flop yang
satu ini mempunyai 2 keluaran / outputyaitu Q dan Q`.
Bila S diberi logika 1 dan R diberi
logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0 dan Q not pada logika 1. Bila
R diberi logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi
Q berada pada logik 1 dan Q not pada logika 0. Sifat paling penting dari
Flip-Flop adalah bahwa sistem ini dapat menempati salah satu dari dua keadaan
stabil yaitu stabil I diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh
saat Q=0 dan Q not .
3. D Flip-Flop
D Flip-flop merupakan salah satu
jenis Flip-flop yang dibangun dengan menggunakan Flip-flop RS. Perbedaan dengan
Flip-flop RS terletak pada inputan R, pada D Flip-flop inputan R terlebih
dahulu diberi gerbang NOT. maka setiap masukan ke D FF ini akan memberi keadaan
yang berbeda pada input RS, dengan demikian hanya terdapat 2 keadaan
"SET" dan "RESET" S=0 dan R=1 atau S=1 dan R=0, jadi
dapat disi. Berikut adalah gambar dari symbol dan data sheet D Flip - flop.
4. CRS Flip-Flop
Adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan sebuah terminal
pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila
pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik pada input R dan S tidak akan
mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock
berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan pada
output Q dan Q not. Berikut adalah gambar dari Symbol dan Tabel kebenaran dari
RS Flip - flop.
5. T Flip-Flop
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah
di buat dengan menggunakan flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan
menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output
sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputnya rendah.
Berikut adalah gambar tabel kebenaran gerbang logika dan symbol dari T Flip -
flop.
Rangkaian
Sekuensial
Rangkaian
sekuensial merupakan rangkaian dasar pad flip flop
Outputnya tidak
bergantung pada nilai input saat itu, tetapi juga input-input sebelumnya.
Karena itu dikatakan mempunyai karakteristik memori.
Piranti
sekuensial : Flip-flop, register dan counter.
Berdasarkan
waktu sinyal, dapat dibedakan menjadi :
Rangkaian
sekuensial sinkron
Operasinya
disinkronkan dengan pulsa waktu yang dihasilkan oleh pembangkit pulsa yang
merupakan masukan bagi rangkaian. Sehingga keluaran akan berubah hanya setiap
adanya masukan pulsa waktu, meskipun inputnya tidak berubah.
Rangkaian
sekuensial asinkron :
Operasinya
hanya bergantung pada input, dan dapat dipengaruhi setiap waktu.
Pengertian Flip
Flop JK
Flip-flop JK
Induk-Budak
Suatu
flip-flop JK induk-budak (Master-Slave JK flip-flop) disusun
dari dua
Flip-Flop
RS,
yang satu
bertindak sebagai induk/tuan sedangkan yang lainnya bertindak sebagai
budak/pengikut yang mengikuti keadaan keluaran
flip-flop induk sesaat sesudah berlalunya perubahan
keluaran itu. Perbedaan waktu perubahan keadaan induk dan budak ini
terjadi karena adanya inverter antara pulsa penabuh.
untuk flip-flop
induk dan masukan flip-flop budak, seperti ditunjukkan pada gambar diatas.
Ada beberapa
fungsi Flip Flop, diantaranya :
- penyimpan data informasi 1 bit biner
- mencacah pulsa
- Menahan atau mengingat pulsa trigger
- menyerempakkan operasi aritmatika
- menghitung detak dan untuk mengsinkronisasikan input sinyal waktu variabel untuk beberapa sinyal waktu yang direferensi
Prinsip Kerja
Flip-Flop
Bila pulsa
penabuh flip-flop induk berkeadaan 1,maka keluarannya akan berubah menurut keadaan
masukan J dan K pada saat itu, sesuai dengan tabel Tetapi, karena adanya
inverter pada masukan flip-flop budak, maka masukan S dan R flip-flop budak itu
akan tetap 0 dan keluarannya tidak mengalami perubahan. Tetapi pada saat
penabuh induk kembali 0, yang berarti keluaran inverter menjadi 1, maka
keluaran budak berubah menurut keadaan keluaran induk saat itu, yaitu
keadaannya sesudah ditabuh.
Perhatikan
bahwa bila penabuh berkeadaan 0 (CP= 0, dan CP=1), maka gerbang-gerbang AND
pada masukan budak menjadi aktif dan keluaran Q akan mengikuti keadaan P karena
hanya ada dua kemungkinan kombinasi RS untuk budak, yaitu :
"RS= 10
atau RS= 01. Bila P=1 maka RS=01 dan Q menjadi 1 sedangkan bila P=0, maka RS=10
dan Q menjadi 0. Dengan susunan ini, dapat dijamin bahwa persamaan
flip-flop Q=QK+Q J akan tetap dipenuhi sejauh keadaan J dan K hanya berubah di
antara dua pulsa penabuh positif (selagi CP=1). Bila J dan/atau K berubah
selagi CP=0, maka apa yang dipindahkan ke flip-flop budak adalah keadaan P
akibat perubahan terakhir sebelum CP berubah."